Menutup kartu kredit mungkin terdengar seperti keputusan sederhana, tapi ternyata ada banyak hal yang perlu dipikirkan sebelum benar-benar melakukannya. Jangan sampai niat awal untuk mengatur keuangan malah jadi bumerang karena kurangnya pertimbangan. Banyak orang tergoda menutup kartu kredit demi menghindari utang, padahal ada beberapa hal penting yang wajib dicek lebih dulu agar tidak menimbulkan masalah baru.
Di artikel ini, kita akan bahas tuntas apa saja yang perlu diperhatikan sebelum menutup kartu kredit. Dengan langkah yang tepat, kamu bisa menjaga kondisi finansial tetap sehat tanpa harus terbebani oleh kartu yang tidak digunakan lagi.
Pertama-tama, mari kita pahami dulu alasan umum kenapa seseorang ingin menutup kartu kredit. Beberapa alasan yang sering muncul antara lain:
Semua alasan di atas memang sah-sah saja. Tapi tetap, menutup kartu kredit perlu dilakukan dengan bijak agar tidak berdampak negatif ke kondisi keuangan atau skor kredit kamu.
Salah satu hal paling penting sebelum menutup kartu kredit adalah mengecek bagaimana hal tersebut akan memengaruhi skor kredit kamu. Banyak orang tidak menyadari bahwa menutup kartu kredit bisa menurunkan skor kredit karena mempengaruhi rasio pemanfaatan kredit (credit utilization ratio).
Sebagai contoh, jika kamu punya total limit kartu kredit Rp50 juta dan utang Rp10 juta, rasio penggunaan kamu 20%. Tapi kalau kamu menutup satu kartu dengan limit Rp20 juta, rasio itu naik jadi 33%. Angka yang lebih tinggi bisa memberi kesan negatif di mata bank atau lembaga keuangan lain.
Tips:
Baca Juga : Apa Itu Skor Kredit? Pentingnya untuk Masa Depan Finansial
Sebelum buru-buru memutuskan, coba evaluasi ulang biaya dan manfaat dari kartu kredit yang ingin kamu tutup. Mungkin kamu merasa tidak butuh lagi, tapi bisa jadi kartu itu sebenarnya punya banyak keuntungan yang belum kamu maksimalkan.
Contohnya, beberapa kartu menawarkan poin reward, diskon, cashback, atau akses lounge bandara. Kalau kamu sering bepergian atau belanja online, manfaat ini bisa lebih besar dari biaya tahunan.
Namun, kalau memang kartu tersebut tidak lagi cocok dengan gaya hidup kamu, menutup kartu kredit bisa jadi langkah logis. Yang penting, pastikan kamu sudah membandingkan biaya dan manfaatnya dengan jujur.
Langkah krusial berikutnya adalah memastikan bahwa tidak ada tagihan tersisa di kartu tersebut. Ini termasuk cicilan, bunga, atau transaksi yang masih tertunda. Kadang, transaksi online bisa baru muncul beberapa hari setelah dilakukan, jadi jangan buru-buru mengajukan penutupan.
Kalau kamu menutup kartu kredit sementara masih ada saldo, bukan hanya bisa menimbulkan bunga berjalan, tapi juga bikin proses penutupan jadi tertunda.
Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
Kamu punya beberapa kartu dan ingin menutup semuanya sekaligus? Sebaiknya jangan dilakukan dalam satu waktu. Penutupan masal bisa memberi sinyal buruk pada lembaga keuangan bahwa kamu sedang mengalami krisis finansial.
Alih-alih menutup semuanya, coba atur penutupan secara bertahap. Biarkan ada jarak beberapa bulan antara penutupan satu kartu dan lainnya. Dengan begitu, dampaknya terhadap skor kredit bisa diminimalkan.
Selain itu, pertahankan setidaknya satu kartu kredit aktif, terutama jika kamu berencana mengajukan pinjaman seperti KPR atau KTA dalam waktu dekat.
Baca Juga : Konsultasi Kartu Kredit
Kalau kamu punya kartu kredit lama dengan riwayat pembayaran yang bagus, pertimbangkan untuk tetap menyimpannya meskipun jarang digunakan. Kartu ini bisa membantu meningkatkan skor kredit kamu karena menunjukkan histori peminjaman yang sehat dan panjang.
Menutup kartu kredit yang sudah lama digunakan bisa menghapus jejak baik di laporan kredit kamu. Akibatnya, skor bisa turun karena histori kredit yang pendek atau tidak lengkap.
Kalau tetap ingin mengurangi jumlah kartu, prioritaskan untuk menutup kartu yang baru, jarang dipakai, atau punya bunga dan biaya tinggi.
Kalau kamu ragu untuk langsung menutup kartu, salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah menonaktifkan kartu sementara. Beberapa bank menyediakan opsi ini, di mana kartu tidak bisa digunakan tetapi masih tercatat aktif dalam sistem.
Cara ini cukup efektif buat kamu yang ingin menghindari godaan belanja, tapi masih ingin mempertahankan skor kredit.
Tanyakan langsung ke bank penerbit apakah mereka menyediakan opsi ini. Jika iya, kamu bisa lebih tenang sambil memikirkan langkah selanjutnya.
Setelah semua pertimbangan selesai dan kamu yakin ingin melanjutkan, saatnya mulai proses penutupan kartu. Jangan hanya memotong kartunya, ya! Penutupan harus dilakukan secara resmi lewat bank penerbit agar status kartu benar-benar ditutup di sistem.
Berikut langkah-langkahnya:
Pastikan kamu menyimpan bukti tersebut untuk jaga-jaga bila suatu saat ada permasalahan terkait penutupan.
Baca Juga : Cara Menutup Kartu Kredit dengan Mudah Tanpa Masalah
Setelah menutup kartu, bukan berarti kamu bebas sepenuhnya. Masih ada kemungkinan munculnya biaya yang tertunda seperti iuran tahunan yang belum ditagihkan atau biaya transaksi tertunda.
Itulah kenapa penting sekali untuk memantau email atau notifikasi dari bank minimal selama 1–2 bulan setelah penutupan. Jangan abaikan pesan apa pun yang masuk, apalagi kalau berkaitan dengan tagihan.
Kalau ternyata ada tagihan baru, segera hubungi bank untuk klarifikasi dan lakukan pembayaran agar tidak tercatat sebagai tunggakan.
Terakhir, jangan lupa mencatat kartu mana saja yang sudah kamu tutup. Informasi ini akan berguna saat kamu mengajukan pinjaman atau membuka rekening baru di masa depan.
Selain itu, dengan mencatatnya, kamu bisa mengevaluasi apakah langkah penutupan kartu benar-benar berdampak positif pada keuangan kamu.
Menutup kartu kredit bisa jadi keputusan yang tepat jika dilakukan dengan perhitungan yang matang. Jangan terburu-buru hanya karena ingin “beres-beres” dompet atau menghindari godaan belanja. Ingat, setiap keputusan finansial punya dampaknya sendiri.
Dengan mempertimbangkan dampak pada skor kredit, manfaat kartu, serta proses penutupan yang benar, kamu bisa menjaga keuangan tetap sehat tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari. Kalau perlu, konsultasikan dulu dengan pihak bank atau perencana keuangan agar lebih yakin.
Ingat, keuangan yang sehat bukan soal berapa banyak kartu yang kamu punya, tapi bagaimana kamu mengelolanya dengan bijak.
Baca Juga : 13 Tips Menutup Kartu Kredit Tanpa Biaya Tambahan
Menutup kartu kredit atau melunasi KTA memang bisa jadi proses yang rumit dan memakan waktu. Tapi tenang, PT Karisa Solusi Indonesia hadir sebagai partner terpercaya untuk membantu Anda menyelesaikan semua proses tersebut secara aman, legal, dan bebas stres.
Dengan tim profesional berpengalaman, kami siap memberikan solusi cepat, transparan, dan sesuai kebutuhan finansial Anda. Tak perlu bingung atau takut skor kredit terganggu—kami bantu hingga tuntas!
Layanan Kami:
🎯 Ingin bebas dari beban kartu kredit dan KTA tanpa ribet?
👉 Hubungi PT Karisa Solusi Indonesia sekarang dan mulai langkah baru yang lebih ringan!
📞 WhatsApp kami di 0877 9892 0008
🌐 Kunjungi website kami di www.karisasolusi.com
Karisa Solusi Indonesia — Aman, Cepat, dan Terpercaya!