Risiko menutup kartu kredit secara mendadak sering kali diabaikan oleh banyak orang yang merasa sudah tidak membutuhkan kartu tersebut. Padahal, keputusan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Meski kelihatannya simpel—tinggal telepon call center dan menutup akun—nyatanya ada beberapa dampak negatif yang bisa memengaruhi kondisi finansial kamu dalam jangka panjang.
Menutup kartu kredit tanpa perencanaan bukan berarti kamu langsung terbebas dari beban utang atau terbebas dari risiko penyalahgunaan kartu. Justru, kalau dilakukan sembarangan, bisa bikin kamu rugi sendiri. Yuk, simak lebih dalam apa saja risiko yang mungkin muncul saat kamu buru-buru menutup kartu kredit!
Salah satu risiko menutup kartu kredit yang paling sering terjadi adalah turunnya skor kredit atau credit score. Skor ini penting banget kalau kamu punya rencana untuk mengajukan kredit di masa depan, entah itu KPR, KTA, atau cicilan kendaraan.
Penutupan kartu kredit akan memengaruhi rasio pemakaian kredit (credit utilization ratio), yaitu perbandingan antara total saldo utang dan total limit kredit yang kamu miliki. Jika kamu menutup satu kartu, otomatis total limit kredit berkurang. Kalau kamu masih punya saldo utang di kartu lain, rasio penggunaan kreditmu bisa meningkat—dan ini bisa membuat skor kredit menurun.
Misalnya, kamu punya dua kartu dengan total limit Rp20 juta. Jika salah satu kartu dengan limit Rp10 juta ditutup, maka total limit kamu tinggal Rp10 juta. Kalau tagihan di kartu aktif masih Rp5 juta, berarti kamu memakai 50% dari limit—angka ini dianggap tinggi oleh lembaga keuangan.
Baca Juga : Apa Itu Skor Kredit? Pentingnya untuk Masa Depan Finansial
Selain rasio pemakaian, riwayat kredit yang panjang juga jadi salah satu indikator penting dalam penilaian skor kredit. Kartu kredit yang sudah lama digunakan mencerminkan bahwa kamu punya histori kredit yang stabil. Nah, kalau kamu justru menutup kartu kredit tertua kamu, bisa-bisa skor kredit malah turun karena usia rata-rata akun kredit kamu jadi lebih pendek.
Jadi, sebelum buru-buru menutup kartu, cek dulu: apakah kartu itu yang paling lama kamu miliki? Kalau iya, mungkin ada baiknya dipertimbangkan lagi. Lebih baik kamu tetap simpan kartu itu dan jaga agar tidak digunakan berlebihan, daripada menutupnya dan merusak skor kreditmu.
Meskipun kamu tidak selalu menggunakan kartu kredit, keberadaannya bisa menjadi cadangan dana darurat. Inilah salah satu risiko menutup kartu kredit yang sering diremehkan. Saat kamu berada dalam situasi mendesak—misalnya, ada kebutuhan medis atau kendaraan rusak—kartu kredit bisa jadi penyelamat sementara.
Kalau kartu itu ditutup, kamu mungkin tidak punya akses instan ke dana tambahan. Tentu saja, dana darurat sebaiknya disiapkan dalam bentuk tabungan, tapi tak ada salahnya punya cadangan lainnya seperti kartu kredit, selama kamu bijak menggunakannya.
Banyak kartu kredit menawarkan program reward, cashback, atau poin loyalitas yang bisa ditukarkan dengan berbagai keuntungan. Nah, saat kamu menutup kartu secara tiba-tiba, semua poin yang belum sempat kamu tukarkan bisa hangus seketika.
Ini termasuk risiko menutup kartu kredit yang sifatnya non-finansial, tapi tetap sayang banget kalau dilewatkan. Terutama jika kamu sudah mengumpulkan banyak poin dari transaksi sebelumnya. Maka dari itu, sebelum menutup kartu, pastikan kamu sudah memanfaatkan semua keuntungan yang masih berlaku.
Baca Juga : Cara Menutup Kartu Kredit dengan Mudah Tanpa Masalah
Saat kamu memutuskan untuk menutup kartu kredit, belum tentu semua tagihan langsung lunas. Bisa saja masih ada transaksi tertunda, cicilan berjalan, atau biaya tahunan yang belum dibayar. Jika kamu menutup kartu begitu saja tanpa mengecek tagihan terakhir, hal ini bisa menimbulkan masalah ke depannya.
Risiko menutup kartu kredit tanpa melunasi semua tagihan adalah munculnya denda keterlambatan, bunga berjalan, bahkan catatan buruk di sistem BI Checking. Oleh karena itu, sebelum melakukan penutupan, pastikan kamu sudah menyelesaikan semua kewajiban yang masih tersisa.
Beberapa kartu kredit, terutama yang premium, menawarkan berbagai keuntungan seperti airport lounge access, asuransi perjalanan, cashback tinggi, hingga promo eksklusif. Nah, kalau kamu menutup kartu semacam ini, bisa jadi kamu tidak mudah mendapatkan kartu serupa di kemudian hari—apalagi kalau kondisi keuanganmu berubah.
Bank biasanya mempertimbangkan berbagai faktor saat menyetujui aplikasi kartu kredit baru, termasuk skor kredit, penghasilan, dan histori kredit. Risiko menutup kartu kredit jenis ini adalah kamu mungkin tidak bisa lagi mengakses benefit yang sama di masa depan.
Kalau kamu ingin membangun skor kredit lebih baik, justru mempertahankan kartu kredit aktif bisa membantu. Setiap transaksi yang kamu lakukan dan lunasi tepat waktu akan tercatat sebagai aktivitas kredit yang positif. Kalau kamu menutup kartu dan tidak punya akun kredit aktif lainnya, kamu kehilangan kesempatan untuk membangun reputasi kredit yang baik.
Dengan kata lain, risiko menutup kartu kredit secara mendadak adalah kamu kehilangan “alat” untuk menunjukkan bahwa kamu pengguna kredit yang bertanggung jawab. Apalagi jika kamu baru mulai membangun riwayat kredit.
Meskipun kamu sudah mengajukan permintaan penutupan, prosesnya tidak selalu instan. Beberapa bank memerlukan waktu beberapa hari hingga minggu untuk menyelesaikan penutupan akun secara resmi. Selama masa ini, kartu kamu masih aktif dan bisa saja tetap dikenai biaya jika ada transaksi berjalan.
Inilah risiko menutup kartu kredit secara mendadak tanpa koordinasi yang baik dengan pihak bank. Bisa saja kamu merasa kartu sudah tidak aktif, padahal masih bisa digunakan dan dikenai biaya tambahan.
Baca Juga : Tutup Kartu Kredit CIMB Niaga 100% Cepat dan Aman
Setelah mengetahui berbagai risiko di atas, bukan berarti kamu sama sekali tidak boleh menutup kartu kredit. Namun, alangkah baiknya jika kamu melakukannya dengan cara yang tepat dan terencana. Berikut beberapa tips sebelum kamu menutup kartu:
Risiko menutup kartu kredit secara mendadak tidak bisa dianggap enteng. Dari penurunan skor kredit, kehilangan reward, hingga kesulitan mendapatkan akses kredit di masa depan—semua bisa jadi bumerang kalau kamu menutup kartu tanpa perencanaan.
Jadi, sebelum kamu terburu-buru menutup kartu hanya karena merasa tidak butuh, pikirkan dulu efek jangka panjangnya. Cek kondisi finansialmu secara menyeluruh, pastikan semua tagihan lunas, dan diskusikan langkah terbaik dengan pihak bank. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari berbagai risiko dan tetap menjaga kesehatan finansialmu tetap stabil.
Baca Juga : Menutup Kartu Kredit? Ikuti Langkah Bijak Ini
Menutup kartu kredit atau KTA bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan—risikonya bisa berdampak jangka panjang terhadap kondisi keuangan kamu. Nah, kalau kamu ingin proses penutupan yang aman, legal, dan tanpa ribet, PT Karisa Solusi Indonesia hadir sebagai solusi terpercaya!
Kami adalah penyedia jasa penutupan kartu kredit dan KTA terbaik di Indonesia, dengan pengalaman menangani berbagai kasus finansial secara profesional dan tuntas.
📞 Hubungi PT Karisa Solusi Indonesia sekarang juga!
Jangan tunggu sampai masalah menumpuk. Hubungi 0877 9892 0008 dan konsultasikan gratis kebutuhan finansialmu bersama tim kami.
Ayo, ambil langkah bijak untuk keuangan lebih sehat bersama PT Karisa Solusi Indonesia!